Sunday, December 27, 2009

FF OneShoot “DanceVer’s Love” (Cast : Hyukjae Ft. Artis2 FF) *Req. Desty*

Posted by Destyy's world at 5:18 AM
Author: Silvia Syifa Juliettelfchullie

*reader tutup mata*

Annyeoong chingudeul. . .
*shock liat readernya*

Iya.. saia tau anda ngefan ama saia
tapi gak usah pake acara tutup mata gara2 takut pingsan liat sii author yang indah ini ^^
*reader muntah2*

Langsung aja deh, introo..

CAST :
. Lee Hyukjae / Hyukie a.k.a Eunhyuk SUJU
. Cho Kyuhyun a.k.a Kyuhyun SUJU
. Lee Mi Cha a.k.a Desty
. Hyo Rim

KOMEN & JEMPOLNYA DITAGIH AUTHOR!! *caps lock-nya macet*

Selamat menikmatii
*reader buka mata*
(^.^)’’

===========================================

Aku tersenyum memandang sosok itu.
Cho Kyuhyun.
Laki-laki yang selalu memenuhi pikiranku. Laki-laki yang selama tiga tahun ini masuk ke dalam mimpi-mimpiku.

“Mi Cha-aahh,” Eun Cha menepuk pundakku, menyadarkanku dari bayang-bayang indah seorang Cho Kyuhyun.

“Wae?” kataku kesal.

“Jam berapa ini? Kau bisa telat masuk ke kelas dance,” ucapnya. Sekilas aku tidak mendengar ucapannya karena aku masih asik mengamati sosok itu. Tapi begitu kudengar kata ‘dance’, semuanya jadi kabur.

“MWO?” teriakku. Kyuhyun yang sedang duduk di bangku dekat lapangan menoleh ke arahku dengan wajah kaget. Apa suaraku sekeras itu?
(^.^;)

“Ommona,” seruku. “Bisa-bisa Hankyung songsaenim tidak mengijinkanku tampil di acara tahunan kalo begini,” ucapku dengan suara yang semakin rendah. Kuraih tas dan handukku di atas meja kantin. “Aku pergi Eun Cha!” lanjutku sambil pergi menjauh dari Eun Cha.


_kelas dance_

“Mia--” kugantungkan kalimatku. Seketika langkahku terhenti melihat sosok-sosok di hadapanku. Mereka menatapku dengan tatapan yang menyudutkanku. Tuhan, hentikan ini!

“Wow, wow, wow.. Kau benar-benar tidak serius mengikuti acara ini?” celetuk seorang cewek menyebalkan yang tak pernah ingin kulihat lagi.
Dia Hyo Rim.
Senior yang selalu membuatku terlihat seperti seorang pecundang di hadapan orang-orang.

“Hentikan!” kataku. “Berhentilah mengoceh seolah-olah kau paling benar! Bukannya seminggu lalu kau juga datang terlambat?” ucapku dengan sedikit tekanan.

Dia diam. Dan aku merasa benar-benar puas.

“Hey!!” pekik seseorang.
Aaiiissshh... dia lagi.
Laki-laki yang sama menyebalkannya dengan Hyo Rim, pacarnya.

Aku sama sekali tidak habis pikir kenapa dulu aku menyukainya. Bahkan berani menyatakan perasaan ini terhadapnya.
Ohh.. tidaaakk!! Itu benar-benar mimpi buruk!

“Wae?” tantangku.

“Kau,” sungut Hyukjae.

“Yaaa..” teriak Hankyung songsaenim. Dia berjalan ke arah kami yang masih bertatapan tajam. “Kalian.. ini bukan kelas tinju. Keluarlah kalau masih seperti ini,” gerutunya.

Kesabaranku habis sudah. Aku memandang Hyukjae dengan sengit. Dan dia memandangku dengan tatapan sadis. Aku masih menatapnya sambil sesekali menatap Hyo Rim. Sudah kuputuskan.. mulai hari ini dan seterusnya aku membenci mereka berdua.
===========================================

Sore ini langit mendung. Aku berjalan pulang dengan tubuh yang lunglai. Seharian aku sudah berlatih keras untuk acara tahunan itu.

“Penampilanku harus terlihat lebih dari mereka,” gumamku memberi semangat pada diri sendiri, sambil menendang sebuah batu yang kutemukan di tepi jalan. Kemudian tiba-tiba saja terdengar suara teriakan “Ouuww!!”

Aku diam. Dan perasaanku tidak enak.
Jangan-jangan batu yang aku tendang tadi mengenai kepala seseorang. Bagaimana ini? Aku bisa terkena masalah.

“Yaaaa--- kau!” pekik Hyukjae, agak jauh di hadapanku. Sesaat aku melongo melihatnya, tapi tak berapa lama kemudian aku malah bersyukur batu itu mengenai kepalanya. Kenapa tidak sekalian membuatnya mati saja?

“Wae?” tantangku lagi.

“Kau ini.. sudah salah tidak minta maaf,” katanya ketus. Tangannya masih mengelus-elus kepalanya sendiri.

“Salah sendiri kenapa berjalan didepanku,” balasku ringan, lalu melangkah mendahuluinya dengan tampang yang tak merasa bersalah sedikitpun. Sekarang suaranya tidak terdengar lagi, dan aku tidak sudi untuk menoleh.

Aku berniat untuk menyebrangi jalan saat tiba-tiba saja sebuah mobil melintas di hadapanku. Aku yang terkejut hanya bisa berteriak sekencang-kencangnya.

Aku tak tahu apa yang terjadi. Saat itu tiba-tiba saja aku merasakan dorongan, dan benturan yang keras di kepalaku.
===========================================

Perlahan aku membuka mata.
Cahaya lampu terasa menyilaukan.
Aku masih berusaha membukanya.

“Ayolah.. buka perlahan-lahan saja,” suara seseorang terdengar di telingaku. Aku perhatikan sosoknya baik-baik. Seorang wanita dengan pakaian seragam perawat.

“Apa yang terjadi?” tanyaku.

Dia tersenyum sangat manis. “Kau mengalami kecelakaan. Kepalamu terbentur trotoar, tapi sekarang sudah tidak apa-apa,” sahutnya.

Aku hanya diam.
Seluruh tubuhku rasanya kehilangan tenaga.
===========================================

Aku sudah keluar dari rumah sakit sejak dua hari lalu, tapi dokter masih menyarankanku untuk beristirahat.

“Bagaimana mungkin aku terus seperti ini untuk seminggu ke depan? Membosankan,” keluhku pada Eun Cha, di sampingku.

Dia segera merangkul bahuku dengan lembut. “Kau harus bersabar! Kalau kau memaksakan untuk pergi sekolah, bisa-bisa kau tidak bisa mengikuti acara dance tahunan itu,” ucapnya, menenangkanku.

Aku hanya mengangguk, mencoba mengerti.
“Oh ya, bagaimana kabar kedua orang menyebalkan itu? Apa mereka membuat ulah?” tanyaku. Eun Cha tiba-tiba saja diam. Wajahnya terlihat sangat ragu. “Aaahh sudahlah.. kalau begitu bagaimana keadaan Kyuhyun?”

Wajahnya memerah. Napasnya terasa semakin cepat. “Kau kenapa Eun Cha?” tanyaku, yang merasakan perubahan ekspresinya

“Andwe,” sahutnya singkat. Aku merasa sesuatu pasti sudah terjadi.

“Bicara saja!” seruku.

Air mata menggenang di mata Eun Cha dan bibirnya bergetar dengan cepat. “Kyuhyun.. dia pacaran dengan Hyo Rim,” ungkapnya.

Aku diam, memilih untuk tidak berkomentar. Meski mata ini rasanya perih.
Aku ingin menangis, tapi kenapa rasanya sulit.

“Lalu bagaimana dengan Hyukjae?” tanyaku lagi.

Eun Cha menarik napas panjang. “Dia lumpuh, Mi Cha,” jawab Eun Cha

Aku tercengang.
Entah kenapa aku merasakan rasa sakit di dada ini.
Kenapa tiba-tiba aku merasa begitu peduli padanya?

Dan air mataku mengalir.
Aku bahkan tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi.
Rasanya sulit untuk menangisi Kyuhyun, tapi bagaimana bisa aku menjadi selemah ini karena mendengar Hyukie lumpuh?

“Apa yang terjadi?” suaraku melemah.

Eun Cha memandang kedua bola mataku, lalu memelukku erat. Aku mulai merasakan firasat buruk. “Dia yang menyelamatkanmu Eun Cha.. Dia mendorongmu dari jalan, tapi dia yang tertabrak.”

Aku diam terpatung, sebelum semuanya tiba-tiba saja gelap.
===========================================

Hyukie..
Aku tidak tahu harus berbicara apa padanya.
Aku benar-benar tidak memiliki keberanian untuk menemuinya, karena sekarang aku hanya memandangi sosoknya dari jarak sejauh ini.

Dia diam terpekur.
Mengamati kakinya sendiri dengan tatapan yang mulai kosong.
Kemudian menangis di balik telapak tangannya sendiri.
===========================================

Sudah lebih dari seminggu aku mengikutinya.
Aku.. harus kuakui aku mencintainya.
Semua kebencian yang aku rasakan sebelumnya hanya sebatas perasaan cemburu karena Hyukie milik Hyo Rim.

“Hyukie-aa,” tegurku. Dia menoleh perlahan. Tapi kemudian kembali memandang lurus ke depan. “Mianhe..”

“Untuk apa?” tanyanya.

“Jeongmal mianhe..” ucapku lagi

Hyukie diam. Tak menoleh ke arahku lagi.
===========================================

Berkali-kali aku menemuinya, tapi dia tetap sedingin es.
Tak memakiku, bahkan kadang tak berkata sepatah katapun padaku.
Tapi kali ini aku harus membuatnya bicara.

“Hyukie-aa.. kau ini kenapa? Apa kau marah padaku karena aku kau jadi seperti ini?” pekikku. Dia hanya menoleh sekilas kemudian diam membeku.

Mataku perih.. dan air mataku tiba-tiba jatuh.
Tapi kali ini dia memperhatikanku.

“Kalau kesal padaku bicara saja! Kalau benci padaku maki-maki saja! Jangan seperti ini!” teriakku sambil terus menangis.

Dia mengarahkan kursi rodanya, mendekat ke arahku. “Mi Cha-aah.. jangan menangis!” dia menghapus air mata di kedua pipiku. Aku tercekat dibuatnya.

“Hyukie..”

Hyukie tersenyum. Dia menyelipkan jari-jarinya diantara jari-jari tanganku. “Jika aku membencimu, aku tidak akan seperti ini,” ucapnya lembut.

“Jinca?”

Lagi-lagi dia hanya tersenyum. “Mendekatlah!” ucapnya. Dan aku mendekat ke arahnya. Dia.. dia tiba-tiba saja mencium keningku dengan hangat.

Aku.. aku bisa merasakannya.
Dia juga menyayangiku.
===========================================

Hari ini acara seni tahunan sekolah..
Aku mencari Hyukie ke semua sudut sekolah, tapi aku tak berhasil menemukannya.

Aku mengerti.
Dia pasti sangat terpukul.
Karena aku, dia tidak bisa menari lagi, bahkan untuk selama-lamanya.

“Eun Cha.. apa kau melihat Hyukie?” tanyaku. Eun Cha hanya menggelengkan kepala.

Aku mulai cemas.
Bagaimana mungkin aku tampil di acara itu jika Hyukie belum ditemukan?
===========================================

Aku menemukan sosoknya diantara rumput-rumput liar di taman belakan sekolah.
Dia duduk di kursi rodanya sambil memandang nanar ke arah langit.

Aku berjalan pelan ke arahnya, berlutut, kemudian memeluknya dari belakang. “Kau kemana saja? Aku mencarimu,” ucapku lembut.

Hyukie meraih lenganku, kemudian menggenggam tanganku erat. “Mi Cha-aa, berjanjilah kau akan melakukannya dengan baik untukku,” katanya. Aku segera mengangguk di bahunya. Dia menolehkan wajahnya, dan di saat itu kukecup bibir manisnya.

Dia menitikkan air mata, tapi kemudian tersenyum. “Gomawoo,” ucapnya dengan wajah yang bersemu merah.
===========================================

Gomawo eonni FF oneshootnya..^_^

0 comments on "FF OneShoot “DanceVer’s Love” (Cast : Hyukjae Ft. Artis2 FF) *Req. Desty*"

Post a Comment

 

Destyy's world Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez